Thursday, June 2, 2011

Kecintaan kepada Ahlul Bait Wajib Sebagaimana Puasa dan Shalat

Kecintaan kepada Ahlul Bait Wajib Sebagaimana Puasa dan Shalat

Ceramah Ulama Al Azhar di Qom:
Kecintaan kepada Ahlul Bait Wajib Sebagaimana Puasa dan Shalat

Penduduk Mesir adalah pengikut setia dari ayat Al-Qur'an yang berbunyi, "Wahai Nabi, sampaikan kepada mereka, aku tidak meminta upah apapun atas dakwahku, kecuali kecintaan kepada keluargaku". Dari ayat tersebut, menunjukkan kecintaan kepada keluarga Nabi adalah sesuatu yang wajib, sebagaimana wajibnya shalat dan puasa bagi orang-orang yang beriman.

Kecintaan kepada Ahlul Bait Wajib Sebagaimana Puasa dan Shalat

Menurut Kantor Berita ABNA, Dr. Syaikh Alawi Amin, ulama senior Mufti Mesir yang juga menjabat sebagai guru besar Ushuluddin universitas Al Azhar Mesir dalam kunjungannya ke Iran menyempatkan diri berziarah ke makam Sayyidah Maksumah di Qom dan turut menyelenggarakan shalat Jum'at bersama ribuan warga Qom, Jum'at 27 Mei 2011. Sebelum pembacaan khutbah Jum'at dimulai, beliau diberi kesempatan untuk menyampaikan ceramah singkatnya.

Redaksi ABNA menuliskan ceramah singkat beliau sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirahim

Teriring salam Allah swt bagi kekasih-Nya yang sangat dicintai-Nya, Rasululah saww. Salam juga buat ibu pelanjut keturunan Nabi, Fatimah az Zahra dan istri dari Waliyullah Ali as yang oleh Rasulullah saww diantara kaum Muhajirin dan Anshar dikenal sebagai saudaranya yang paling layak sebagaimana kedudukan Harun di sisi Musa as.

Dan bukan sebuah kebetulan jika keturunan nabi Musa as dilanjutkan oleh saudaranya Harun sebagaimana generasi suci Rasulullah saww dilanjutkan oleh Imam Allah as, yang kemudian dilanjutkan oleh dua pemuda suci Imam Hasan as dan Imam Husain as.

Bapak-ibu yang saya hormati

Saya berasal dari Negara Mesir. Sebuah Negara dimana terkubur sebagian tubuh Imam Husain as dan juga tempat Zainab as saudara perempuan Husain as pernah bermukim. Saya tidak punya cukup banyak waktu untuk mengungkapkan begitu besarnya kecintaan rakyat Mesir kepada Ahlul Bait Nabi saww. Penduduk Mesir adalah pengikut setia dari ayat Al-Qur'an yang berbunyi, "Wahai Nabi, sampaikan kepada mereka, aku tidak meminta upah apapun atas dakwahku, kecuali kecintaan kepada keluargaku". Dari ayat tersebut, menunjukkan kecintaan kepada keluarga Nabi adalah sesuatu yang wajib, sebagaimana wajibnya shalat dan puasa bagi orang-orang yang beriman.

Atau sebagaimana termaktub dalam hadits yang sangat masyhur dari Rasulullah saww, "Saya meninggalkan bagi kalian, dua hal yang sangat berharga, dan barangsiapa yang berpegang teguh terhadap keduanya sepeninggal saya, tidak akan tersesat selama-lamanya. Salah satu dari selainnya lebih tinggi kedudukannya. Yakni Kitabullah Al-Qur'an yang merupakan tali Ilahi dari langit ke bumi dan keturunanku yang suci. Keduanya tidak akan terpisah sampai aku berada di telaga al Haudh di surga. Perhatikan bagaimana tindakan kalian sepeninggalku terhadap keduanya."

Kecintaan kita kepada Ahlul Bait as sesungguhnya berpusat kepada kecintaan kepada Imam Husain as, penghulu para syuhada dan sahabat-sahabat setia beliau. Bagi setiap muslim dan yang menjadikan Lailahaillallah Muhammadarrasulullah sebagai syiar hidupnya wajib memberikan kecintaan kepada Imam Husain as dan menjadikan beliau sebagai teladan dalam kehidupannya..

Karbala pada hakikatnya adalah cahaya Islam di muka bumi ini. Orang-orang yang tergabung dalam laskar Imam Husain as adalah satu umat yang saat itu paling mewakili Islam, sebab mereka tetap bertahan untuk menjalankan perintah dien yang suci dalam menghadapi kezaliman Bani Umayyah yang berupaya untuk mematikan syiar Islam.

Kezaliman dan rezim yang zalim adalah dua alasan besar yang memicu setiap pergerakan revolusi. Revolusi Imam Husain as adalah sebesar-besarnya kebangkitan dalam Islam. Dan revolusi Islam yang terbesar di masa modern ini adalah revolusi Islam Iran yang dipimpin oleh Imam Khomeini ra. Beliau adalah keturunan dari Imam Husain dan Fatimah az Zahrah, dan setiap muslim wajib untuk mengikuti jalan orang besar ini sebagaimana saat ini rakyat Mesir berupaya mengikuti apa yang telah beliau lakukan, menggulingkan kediktatoran.

Mengenai Revolusi Bahrain

Namun mengenai kebangkitan rakyat Bahrain, saya harus menyampaikan keterzaliman mereka yang tiada tara. Mereka harus terlibat dalam perang yang tidak seimbang dan tidak adil. Menurut saya, mereka yang telah melancarkan permusuhan kepada rakyat berlindung kepada kebencian mazhab untuk kepentingan politik mereka. Turut campurnya Negara-negara Teluk Persia di Bahrain dan juga Amerika Serikat sebab Bahrain adalah sebuah Negara yang memiliki nilai penting yang sangat strategis. Mengapa tidak ada Negara-negara Arab yang turut campur dengan urusan dalam negeri Yaman? Mengapa mereka justru melakukan sikap yang berbeda mengenai konflik internal yang terjadi di Bahrain? Itu karena saham-saham dan kekayaan mereka di Bahrain menjadi terancam dengan adanya kebangkitan rakyat.

Apakah hal tersebut adalah sesuatu yang masuk akal, hendak menghentikan aksi unjuk rasa rakyat dengan penyerangan secara militer?. Setiap orang dari demonstran Bahrain dengan tangan kosong harus menghadapi tentara Bahrain dan tentara Saudi yang bersenjata lengkap. Apakah mereka yang hanya sekedar menuntut hak-haknya dalam politik, ekonomi dan keadilan harus diserang sedemikian rupa? Para pemimpin-pemimpin Arab harus tahu, pengingkaran terhadap hak-hak asasi rakyat adalah dosa besar yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah swt.

Untuk menutup pembicaran saya yang singkat ini, sekali lagi saya sampaikan salam rakyat Mesir bagi seluruh rakyat Iran. Semoga Allah swt tetap menjaga kalian dan revolusi Islam kalian. Insya Allah.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


No comments:

Post a Comment